2

Dokumentasi pribadi 

“Sekarang ini lulusan bidan banyak yang jadi pengangguran. Soalnya lowongan kerja untuk bidan sedikit tapi lulusannya selangit. Susah nyari kerja bidan tuh.” Ujar salah satu bidan senior yang saat ini bekerja di Puskesmas tempat saya praktik

    Sebuah topik obrolan serius mencuat seketika terkait kelanjutan karir setelah lulus kuliah kebidanan. Merasa down juga setelah mendengar obrolan dari senior yang sudah mencicipi pahit manis kehidupan. Terlebih beberapa bulan lagi aku sudah resmi menyandang gelar bidan sebagai profesi yang harus dijalani berdasarkan latar belakang pendidikanku saat ini. Hingga hatiku berontak dan menyesali keputusanku di masa lalu, kenapa harus ambil pendidikan kebidanan?

    Beruntungnya setelah kusampaikan kegundahanku pada dosen pembimbing, beliau berkenan membagi kisah serta motivasi yang dapat membakar semangat belajarku. Beliau menyampaikan terkait perubahan zaman yang beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi menuntut kita untuk senantiasa berinovasi agar dapat bertahan hidup. Ya, kunci dari sebuah keberhasilan adalah inovasi. Terlebih di dunia kesehatan khususnya kebidanan lebih dikenal dengan kearifan lokal yang hingga kini belum banyak inovasi yang tercipta dari pelayanannya.

Sang Bidan Digital

    Hingga aku terinspirasi dari sesosok bidan yang sudah lama terjun dengan memanfaatkan dunia digital sebagai ladang bisnisnya. Bu bidan digital (begitu aku menyebutnya) memadukan antara pelayanan kebidanan masa kini dengan perkembangan teknologi terbaru. Beliau melakukan kegiatan promosi di media sosial terkait produk pelayanan kebidanan yang dimiliki melalui animasi grafis yang eye catching. Sehingga banyak sekali klien yang tertarik dengan promosinya. 

    Aku mulai berfikir untuk turut serta mendirikan usaha sendiri yang khusus melayani permasalahan kesehatan di lingkup kebidanan dengan mengandalkan media sosial seperti halnya bu bidan digital. Tentunya dengan sentuhan inovasi yang khas agar terhindar dari kesan plagiarism. Bersama dengan enam rekan mahasiswa lainnya, sebuah platform khusus wanita pun terbentuk. Platform digital dengan nama Happy Women Indonesia yang memiliki tujuan utama untuk memberdayakan wanita Indonesia di setiap siklus kehidupan dengan mengatasi setiap masalah kesehatan wanita. Melalui platform ini, kami ingin memberikan pelayanan konsultasi terkait perencanaan kehamilan, pendampingan kehamilan, persalinan, nifas hingga bayi baru lahir melalui media daring.

Merintis platform HappyWomenIndonesia

     Kegiatan promosi dimulai dengan memposting beberapa materi kesehatan melalui media sosial. Tentunya postingan harus terlihat menarik untuk dipandang sehingga pembaca berkenan untuk mampir dan mengikuti akun kami. Hal ini sekaligus menjadi cara kami dalam menarik klien melalui media sosial. 

    Dengan background yang kurang menguasai ranah desain visual, kami hanya melakukan pembuatan konten melalui Canva, Miscrosoft Power Point dan Corel Draw. Konten yang dihasilkan pun cukup mampu menarik beberapa klien untuk singgah di platform kami. Namun hal tersebut tak cukup membuat kami puas dengan kualitas konten yang masih tergolong pemula. Sehingga terbesit niat dalam diri saya untuk meningkatkan kemampuan menjadi seorang profesional seperti bu bidan digital idolaku dengan meningkatkan kreativitas dalam diri dan semangat untuk terus belajar. Salah satu harapanku dalam mengembangkan bisnis ini, kedepannya aku bisa menuangkan kreativitas melalui animasi grafis yang dapat menarik lebih banyak klien.

Being A Professional Digital Sosiopreneur

    Beruntungnya aku bisa menemukan webinar yang diselenggarakan oleh  ASUS x IIDN Bussiness Webinar Session 4 dengan tema Professional Design with StudioBook pada 20 Desember 2020 lalu. Sekaligus menjadi energi positif bagiku dalam membuka jalan suksesnya bisnis digital yang berbasis sosial ini.

    Pada webinar ini menghadirkan narasumber istimewa yaitu pak Muhammad Firman selaku Head of Public Relation ASUS Indonesia  yang akrab disapa Bang Emmet dan praktisi industri kreatif yaitu pak Ilham KS yang sekaligus owner dari Motionvalley Studio.

Perfect Device Built for Our Business!

    Pada sesi pertama webinar, bang Emmet memaparkan terkait salah satu jenis produk terbaru keluaran ASUS yang termasuk dalam jajaran ASUS Expert Series yaitu ASUS ProArt StudioBook. Bermula dari awal kelahiran ASUS ProArt StudioBook yangmana merupakan laptop khusus dalam menuangkan daya kreativitas pada pembisnis digital memiliki sasaran utama antara lain, Professional Designer, Animator, Architect dan Programmer.


Webinar ASUSxIIDN Season 4

    ASUS ProArt StudioBook hadir menjawab kegelisahan para digital preneur yang mendamba laptop profesional dengan paket lengkap dalam menghasilkan produk digital yang ciamik. Dari paparan Bang Emmet, ASUS ProArt StudioBook hadir dengan 5 jenis laptop yang masing-masing memiliki kualitas terbaik di bidangnya.

ASUS ProArt StudioBook Series

    Masing-masing dari ASUS ProArt StudioBook ini memiliki teknologi terbaru yang menunjang kinerja para profesional. Pokoknya paket lengkap kebutuhan para pembisnis digital sudah ada di ASUS ProArt StudioBook.

ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500




    Salah satu produk ASUS ProArt StudioBook yang bikin aku mupeng yaitu ASUS ProArt StudioBook Pro 15. Dari penjelasan Bang Emmet, rasanya produk ini sangat cocok menemaniku dalam menuangkan daya kreativitas menjadi bidan digital yang profesional.

    Bagaimana tidak! ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 memiliki spesifikasi sebagai device mumpuni yang membuatku semakin yakin dapat berkresi sebagai digital sosiopreneur seperti Bu Bidan Digital idolaku. Bahkan dengan laptop ini, semangatku untuk berkarya bisa meningkat drastis! Berikut spesifikasi lengkap dari ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 yang akan masuk ke jajaran wishlist-ku di tahun 2021. 

Spesifikasi ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500

Harga ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500

    Bagi profesional memang tak pernah main-main soal device-nya. Termasuk ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 yang saat ini dibanderol dengan harga Rp. 71.500.000,-. Harga selangit untuk hasil karya ciamik aku rasa memang pantas bagi laptop keren ini. Wah semoga suatu saat bisa meminang laptop impianku ini. Aamiinin dulu aja hehe.

5 Alasan mengapa harus memilih ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500!


Source : dokumentasi ASUS


    Pertama, ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 ini memiliki desain yang tipis dan ringan sehingga dapat dibawa kemanapun aku pergi. Pas banget dengan kegiatanku saat ini yang membuat aku tak bisa berlama-lama mendiami satu tempat.  ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 ini memiliki profile yang tipis yaitu sebesar 18,9 mm dengan berat hanya 2 kg saja membuatku tak payah untuk menyediakan ruang lebih untuk membawa kesayanganku dengan ransel serut kepunyaanku. Sehingga dimanapun aku berada, pasti bisa dengan mudah berkreasi dan membangun bisnis digital yang sedang kami rintis.

    Kedua, ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 memiliki performa sempurna dalam menunjang kinerjaku sebagai desainer profesional. Didukung dengan penggunaan Windows 10 Pro serta prosesor Intel® Core™ i7 semakin memudahkan kinerja multitasking yang sangat halus dan responsif sehingga tidak akan ada ceritanya laptop nge-hang karena terlalu banyak jendela aplikasi yang dibuka. Sesungguhnya ini aku banget yang sering melakukan multitasking setiap pembuatan konten grafis.
Selain itu, adanya fitur RTX yang canggih menjadi nilai tambah dalam menciptakan konten kreatif yang hebat sebagai seorang profesional. Keren kan! 

  Ketiga, dengan kualitas gambar 4K UHD dan PANTONE Validated memberikan kesan hasil warna yang sesuai dengan visualisasi. Berharga banget menurutku bagian ini karena biasanya saat pengerjaan mungkin warna yang dilihat sudah sesuai yang aku inginkan tapi seringkali setelah konten diekport, warnanya memudar sehingga tidak sesuai dengan ekspektasi.

   Keempat, ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 telah mendapatkan Sertifikasi ISV (Independent Software Vendor) yang sekaligus membuktikan bahwa laptop ini telah dirancang khusus bagi para profesional yang tentunya disertai dengan aplikasi profesional semacam adobe dan autodesk.

   Kelima, ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 juga dilengkapi dengan 6 pipa panas yang berguna untuk menarik panas dari CPU dan GPU. Didukung dengan adanya sirip tembaga ultra tipis dari 4 heatsink juga membantu menghilangkan panas secara efisien. Sehingga dengan laptop ini, aku bisa berlama-lama membuat konten tanpa terganggu dengan panasnya mesin laptop.

Menjadi kreatif dan profesional dengan ASUS ProArt StudioBook Pro 15

Source : www.asus.com|www.iidn.com

    Lanjut sesi kedua webinar ASUS x IIDN Season 4 yang disampaikan oleh pak Ilham KS selaku praktisi industri kreatif memaparkan terkait kreatifitas dalam desain visual di era digital. Beliau menunjukan beberapa proses produksi dari animasi yang sering kita lihat di layar kaca. Dari paparannya dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas bisa diciptakan dengan menghubungkan berbagai hal yang dapat kita temui di sekitar. Dan menjadi kreator profesional harus diawali dengan professional device. Selain itu, pak Ilham juga memberikan kiat-kiat untuk menjadi kreatif yang kekinian.

"Creative action is an imposing of one's own whole personality on the environment in an unique and characteristic way"

    Dari sini aku sudah mulai membulatkan tekad untuk menjadi professional graphic designer. Semoga atas izin-Nya, ASUS ProArt StudioBook Pro 15 W500 ini bisa ada digenggamanku sehingga aku bisa memberikan pelayanan terbaik bagi klienku di media sosial melalui konten digital. Tentunya akan sangat bermanfaat bagiku dan bagi orang lain.

Disclaimmer

Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog ASUS x IIDN Desember 2020

Referensi

Webinar ASUS x IIDN Season 4

www.asus.com

www.iidn.com

Posting Komentar

  1. Wah menginspirasi di atas inspirasi.

    Semangat mba bidan
    😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehee terimakasih mas trio sudah mampir di blog saya, semoga bermanfaat

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung ke blog bidan Anisah, Semoga bermanfaat :)

 
Top