Sebagai seorang bidan, saya seringkali melakukan rujukan pada pasien yang mengalami kegawatdaruratan. Jarak tempuh yang memakan waktu lama membuat kondisi pasien menjadi lebih buruk. Bayang-bayang akan kemungkinan terburuk selama proses rujukan juga tak dapat dihindarkan. Tidak sedikit kasus kematian ibu dan bayi terjadi ditengah perjalanan menuju fasilitas kesehatan yang dituju. Terlambatnya mendapat penanganan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu dari 3 terlambat yang mengakibatkan kematian ibu dan bayi.
Pernah suatu waktu saya mendapatkan cerita
mengenai pengalaman pribadi dari rekan saya selama bertugas di daerah terluar
Indonesia. Beliau mengungkapkan mengenai sulitnya akses menuju tempat rujukan
terkait dengan akses jalan dan transportasi yang tersedia. Proses rujukan
menggunakan speedboat dengan lama perjalanan 4-8 jam. Tidak heran jika rujukan segera
pada pasien gawat darurat malahan mengancam keselamatan pasien. Sehingga perlu
tatalaksana mandiri dengan melakukan upaya deteksi dini dan rujukan berencana.
Namun perlu diketahui bahwa masalah yang membutuhkan penatalaksanaan segera pada ibu hamil dapat muncul sewaktu-waktu. Akses
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau menjadi faktor utama
suksesnya penatalaksanaan masalah kesehatan yang terjadi.
Kematian ibu dan bayi masih menjadi masalah kompleks
bagi negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu upaya pemerintah dalam
menekan angka kematian yaitu melalui penguatan akses pelayanan kesehatan.
Seperti kita ketahui, pelayanan kesehatan di perkotaan sangat mudah diakses.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di pedalaman yang memiliki akses
pelayanan kesehatan terbatas. Ketimpangan akan tersedianya akses pelayanan kesehatan di Indonesia harus segera diselesaikan dalam upaya mecapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Kondisi wilayah Indonesia belum seluruhnya mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai. Fokus utama pembangunan kesehatan di Indonesia juga tercakup dalam daerah 3T yang meliputi terluar, terdepan dan tertinggal. Pemerataan pelayanan kesehatan tentunya perlu upaya ekstra yang didukung oleh berbagai pihak. Salah satu perusahaan yang memegang peran penting dalam upaya pembangunan infrastruktur serta memperhatikan kepentingan lingkungan yaitu KORINDO Group.
Photo by Instagram @korindogroup_pr |
“Selama lebih dari 50 tahun KORINDO Group telah ikut serta membangun Indonesia dari pinggiran melalui berbagai kontribusi sosial berorientasi lingkungan hidup.”
Mari berkenalan dengan Korindo Group!
Dalam bidang kesehatan, KORINDO Group bekerjasama dengan Korea International Coorperation Agency (KOICA) telah mendirikan fasilitas kesehatan pertama di Kampung Asiki Kabupaten Boven Digoel yangmana merupakan daerah paling timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea. Meskipun belum lama diresmikan, Klinik Asiki telah memberikan peningkatan pada derajat kesehatan masyarakat setempat. Selain itu Klinik Asiki juga telah melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan dan mendapatkan Penghargaan Nasional dalam BPJS Awards sebagai klinik terbaik kedua dari 6.800 klinik di Indonesia yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan pada tahun 2019.
Bagaimana pelayanan kesehatan di Klinik Asiki?
Meskipun terletak di daerah terluar Indonesia, Klinik Asiki senantiasa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi warga setempat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, Klinik Asiki memiliki 8 program prioritas yang meliputi :
- Upaya menurunkan angka kematian ibu saat hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir melalui optimalisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak serta memberikan pelayanan keluarga berencana bagi pasangan usia subur.
- Perbaikan status gizi masyarakat dengan memberikan PMT kepada warga sekitar yang mengalami kekurangan gizi.
- Pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan melalui pelayanan imunisasi.
- Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis.
- Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.
- Peningkatan pelayanan kesehatan primer melalui program mobile doctor sehingga masyarakat bisa mendapatkan konseling kesehatan dimanapun berada.
- Peningkatan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
- Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa angka kematian ibu di Papua merupakan tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebanyak 489 per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Sulitnya akses menuju tempat rujukan menjadi salah satu faktor predisposisi kematian ibu dan bayi di Papua. Selain itu, faktor sosial budaya masyarakat setempat yang menganggap bahwa persalinan lebih baik dilakukan di rumah juga turut mendukung kematian ibu. Hadirnya KORINDO Group melalui Klinik Asiki tentu sangat membantu dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di di Papua.
Source : www.korindo.co.id |
Mari kita lihat kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan di Klinik Asiki!
Jauh dari imajinasi saya ketika mengetahui ada sebuah klinik dengan sarana dan prasarana yang memadai terletak di Indonesia paling timur. Fasilitas yang dimiliki oleh Klinik Asiki antara lain :
www.bidananisah.com |
Image by www.korindonews.com |
Seluruh fasilitas tersebut sudah memiliki desain layaknya fasilitas kesehatan di perkotaan. Melalui Klinik Asiki, anggapan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di pedalaman kurang berkualitas mulai tertapiskan.
Bersamaan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target SDG’s 2030 yaitu angka kematian ibu dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup yang saat ini masih sangat jauh dari angka tersebut, harapan kedepan dengan hadirnya Klinik Asiki di Papua dan Papua Barat dapat turut serta memberikan kontribusi nyata pada pembangunan kesehatan di Indonesia. Kehadiran Klinik Asiki di Papua-Papua Barat bagi tenaga medis yang bertugas di daerah sekitar juga ikut serta memberikan nafas segar berkaitan dengan kemudahan akses rujukan dan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Source : korindonews.com; antaranews.com |
Akan lebih baik lagi jika penyediaan fasilitas kesehatan seperti Klinik Asiki ini juga tersedia di daerah pedalaman Indonesia lainnya mengingat Indonesia memiliki cukup luas wilayah 3T yang minim akan akses kesehatan dan membutuhkan fasilitas kesehatan memadai guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu kesehatan yang baik untuk sesama.
Dedication
Artikel ini khusus saya sajikan sebagai bagian dari partisipasi dan apresiasi saya terhadap lomba blog yang diselenggarakan oleh Korindo Group.
Referensi :
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog bidan Anisah, Semoga bermanfaat :)